Selasa, 19 Juni 2012

dari balik kaca

Semua berawal dari balik kaca, aku melihat. Sepasang mata yang kini terus menari-nari didalam pikiran. Indah, tapi menyakitkan. Dua cermin perasaan yang kini berubah menjadi dua pisau tajam.
Dari balik kaca, aku menatap. Sesimpul senyum seolah penuh harapan. Seurai tawa lepas seakan mampu menutupi butiran air mata yang akan dilemparkan begitu saja.
Dari balik kaca, aku melihat. Satu kepalsuan ditengah ribuan kebenaran mampu membuat orang yang dulu begitu nyata kini hanya menjadi bayangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar