Rabu, 26 Juni 2013

dibawah langit



   Dibawah langit hari ini, cerah. Ditempat yang sama, aku mengingat. Diseberang sana aku melihat. Mengingat setiap kata-kata yang pernah terucap. Kemudian melihat dua bayangan yang sedang berlari bahagia. Menarikan senyuman-senyuman indah, meneriakkan setiap kata-kata yang kuingat dan melingkarkan harapan diatas awan.
   Dibawah langit hari ini, teduh. Seteduh langkahku menyusuri masa lalu. Diujung jalan aku melihat dua bayangan berlalu. Saling menggenggam tangan melewatiku. Sesaat aku mengingat sesuatu. Aku pernah merasakan genggaman itu.
      Dibawah langit hari ini, mendung. Angin terus berhembus seakan ingin menyampaikan rindu. Rindu yang kemudian dengan erat memelukku. Ditengah langkahku, aku terhenti karena sebuah lagu. Untukku, lagu ini mengalun. Lagu yang perlahan semakin menyesakkan dadaku. Disudut jalan, dua bayangan itu kembali bertemu. Dengan lagu yang terus mengalun, melodi-melodi bertemu menjadi satu. Nyanyian dua bayangan itu menyatu.
   Dibawah langit hari ini, berawan. Dan disini aku duduk, sendirian. Dikejauhan, kembali aku melihat bayangan datang. Juga sendirian. Sama seperti langit, diamnya seakan meneriakkan sejuta keraguan. Seakan ketenangan dalam hatinya mulai memudar.
   Dibawah langit hari ini, hujan. Dalam naungan payung, aku merasakan udara kesedihan. Hari ini tidak akan ada bayangan. Tepatnya tidak ada dua bayangan. Hanya ada satu bayangan yang tetap berdiri, menanti bayangan yang selalu menemaninya kembali. Ditempat ini, tempat dua bayangan itu bertemu kemudian menghilang satu. Tempat bayangannya menunggu. Aku dan kamu. Kamu menghilang, dan aku menunggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar